Teman Cerita, Adakah dari kalian yang bela-belain terbang ke Singapura atau Malaysia hanya karena kangen makan laksa? Ya, kuliner ini punya cita rasa yang khas banget dan bikin orang-orang bakal ingin lagi dan lagi untuk menyantapnya! Selain di Singapura dan di Malaysia, makanan ini juga eksis di Indonesia juga, lho! Eh, Masa sih? Memang beneran ada?
Baca juga: Inilah 50 makanan khas Indonesia yang wajib kamu coba!
Apa Itu Laksa?
Laksa merupakan makanan yang berbahan dasar mie dan diperkirakan berasal dari komunitas peranakan yang telah menetap di beberapa tempat di Asia Tenggara. Umumnya, kuliner ini diasosiasikan dengan peranakan Tionghoa yang tinggal di tempat tersebut.
Laksa Katong dari Singapura
(dok: burpple)
Makanan ini sangat terkenal di wilayah Malaysia dan Singapura dan menjadi salah satu makanan ikonik di kedua negara tersebut. Laksa memiliki banyak variasi yang dibedakan berdasarkan jenis kuah, karena kuah yang digunakan di setiap lokasi biasanya berbeda.
Laksa Assam dari Penang, Malaysia
(dok: burpple)
Kemunculan laksa di Asia Tenggara dipercaya merupakan hasil diaspora yang berkembang dari para migran Tionghoa yang berlayar keluar dari wilayah Tiongkok. Mereka kemudian menetap di beberapa tempat di Asia Tenggara. Laksa mulai muncul ketika banyak imigran yang datang ke daerah Asia Tenggara pada masa Dinasti Ming sekitar abad ke-14 sampai 17 Masehi.
Para imigran ini kemudian mulai membangun pemukiman di tanah baru. Ada juga sebagian dari mereka yang menikah dengan orang pribumi, khususnya yang ada di semenanjung Malaysia, Thailand, Singapura, dan Indonesia.
Kaum peranakan ini yang kemudian mengembangkan kuliner laksa khas Tiongkok Selatan berbahan mie dengan bumbu-bumbu rempah khas Asia Tenggara. Pengetahuan ini juga menyebar di antara kaum peranakan lain sehingga laksa bisa ditemui di beberapa negara di Asia Tenggara seperti sekarang.
Meskipun dipercayai berasal dari hasil kebudayaan peranakan Tionghoa yang menyebar ke Asia Tenggara, asal muasal laksa diperkirakan juga dipengaruhi bangsa India dan Timur Tengah.
Gardjito dkk dalam Makanan Tradisional Indonesia Seri 3 menyebutkan bahwa laksa berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti banyak. Ada anggapan bahwa arti banyak di sini merujuk pada bumbu-bumbu yang digunakan dalam meracik laksa sangatlah banyak dan beragam.
Baca juga: Beberapa kuliner legendaris Jakarta yang bisa masuk wishlist kamu!
Anggapan lain muncul bahwa laksa adalah makanan dari Timur Tengah merujuk pada laksa dalam bahasa Persia yang berarti mie. Maka tak heran, di beberapa negara Timur Tengah kita akan menemukan makanan bernama laksa. Akan tetapi, secara budaya, laksa lebih dekat dengan kultur peranakan Tionghoa, lho, dibanding dengan Timur Tengah ataupun India!
Apakah ada Laksa di Indonesia?
Bagi Teman Cerita yang belum tahu, Indonesia juga mengenal hidangan laksa. Laksa diperkirakan sudah hadir sejak abad ke-15 Masehi. Laksa ini dibawa oleh etnis Peranakan Tionghoa yang mendiami beberapa tempat di negeri ini. Namun memang, kuliner laksa di Indonesia tidak seterkenal laksa yang menjadi primadona di negara tetangga.
Beberapa daerah di indonesia memiliki varian laksanya masing-masing, seperti di Jakarta ada laksa Betawi, di Bogor ada laksa Bogor, di Tangerang ada laksa Tangerang, dan masih banyak lagi.
Berbeda dengan laksa yang dikenal di Singapura dan Malaysia yang memiliki kemiripan, laksa di Indonesia mengadopsi cita rasanya sendiri yang disesuaikan dengan kearifan lokal yang ada. Laksa ini menggunakan varian rempah-rempah yang dikenal di masing-masing daerah. Selain itu, isi dari laksa pun bervariasi tergantung dari daerahnya. Berikut beberapa jenis laksa yang ada di Indonesia:
a. Laksa Betawi
Laksa Betawi ini dapat ditemui di daerah Jakarta. Keberadaan laksa Betawi dipengaruhi oleh komunitas etnis Tionghoa peranakan yang tinggal di daerah Batavia pada waktu itu. Laksa Betawi menggunakan santan sebagai kuahnya dan mencampurkan ketupat, perkedel, dan daging ayam sebagai isiannya. Santan membuat kuahnya menjadi kuning serta terasa gurih namun tetap segar karena ditambah daun kemangi.
Laksa Betawi
(dok: Suku Dinas Perpustakaan Jakarta Pusat)
Baca juga: Makanan lebaran khas Betawi lezat yang kaya akan rempah-rempah!
b. Laksa Bogor
Laksa Bogor merupakan kuliner laksa yang berasal dari Bogor, Jawa Barat. Beberapa orang menyebut laksa ini sebagai laksa Cibinong. Berbeda dengan laksa Betawi, pada laksa Bogor tidak akan ditemukan perkedel maupun ketupat, tetapi kita akan menemukan potongan oncom pada kuah laksa dan isian berupa daging ayam suwir, telur rebus, dan bahkan taoge.
Laksa Bogor
(dok: selerasa)
c. Laksa Tangerang
Laksa Tangerang merupakan kuliner laksa yang umum ditemui di daerah Tangerang, Banten. Laksa Tangerang menggunakan mie kuning atau bihun sebagai mie-nya. Kuah laksa Tangerang berwarna kuning kental dan biasanya apabila masih kurang ‘mantap’, bisa ditambahkan serundeng dari kelapa.
Secara rasa, laksa Tangerang memiliki kemiripan dengan laksa Bogor. Meski rasa sama, tapi tetap ada perbedaan di antara keduanya. Pada laksa Tangerang, kita akan menemui isi laksa berupa potongan kentang, kacang hijau rebus, dan buras atau lontong khas dari Tangerang. Isi inilah yang menjadi ciri khas tersendiri bagi laksa Tangerang.
Laksa Tangerang
(dok: detikFood)
d. Laksa Medan
Laksa Medan berasal dari Medan, Sumatra Utara. Laksa ini memiliki kekhasannya sendiri. Kuah laksanya tidak menggunakan santan namun menggunakan ikan kembung merah sebagai kaldu dan isian laksanya. Pada kuah juga digunakan asam gelugur dan potongan mentimun agar mendapatkan rasa yang segar.
Berbeda dengan laksa dari wilayah lain, mie yang digunakan adalah jenis mie yang tebal, tidak seperti mie pada laksa lainnya. Rasa segar dari seafood dengan mie yang besar-besar ini lah yang menjadi ciri khas laksa Medan.
Laksa Medan
(dok: MakanMana.net)
Nah, Teman Cerita itulah beberapa laksa yang ada di Indonesia. Ternyata banyak juga ragam laksa yang ada di Indonesia. Kuliner laksa cocok banget untuk menemani suasana imlek Teman Cerita sekalian. Jadi kalau ditanya, “Apa itu laksa?” atau “Apakah di Indonesia ada kuliner laksa?”, Teman Cerita sudah bisa jawab, ya!
Baca juga: Tantangan makanan khas daerah untuk dapat bertahan di zaman sekarang.
Referensi:
- Raffael, Michael. (2019). Deconstructing Laksa, The Fusion Dish of Malaysia and Singapore (https://www.nationalgeographic.co.uk/travel/2019/02/deconstructing-laksa-fusion-dish-malaysia-and-singapore)
- Van Esterik, Penny. (2008). Food Culture in Southeast Asia. London: Greenwood Press
- Gardjito, M., dkk. (2019). Makanan Tradisional Indonesia Seri 3: Makanan Tradisional yang Populer. Yogyakarta: Gadjah Mada Univ. Press