apa makna peristiwa rengasdengklok bagi proklamasi kemerdekaan

Memaknai Peristiwa Rengasdengklok: Politik Menuju Kemerdekaan Indonesia

  • Published
  • Posted in Cerita Lama
  • 4 mins read

Peristiwa Rengasdengklok memiliki kaitan yang erat dengan detik-detik kemerdekaan Indonesia. Peristiwa yang dipicu dari perbedaan pendapat antara golongan tua dan golongan muda ini, tak disangka menjadi momen yang penting bagi bangsa Indonesia dalam membebaskan diri dari penjajahan. Sejatinya, apa makna peristiwa Rengasdengklok bagi proklamasi kemerdekaan bangsa ini?

Dalam peristiwa Rengasdengklok, golongan muda menculik dua tokoh bangsa, Soekarno-Hatta, sebagai desakan untuk segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Dipilihlah suatu lokasi untuk mengamankan kedua tokoh bangsa tersebut yaitu Rengasdengklok.

Bicara soal Rengasdengklok, Teman Cerita tau gak sih dimana Rengasdengklok berada? Rengasdengklok merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, yang berjarak sekitar 80 km dari Jakarta.

Sumber: tambahpinter.com

Mengapa Rengasdengklok?

Ada dua alasan mengapa Rengasdengklok dijadikan sebagai tempat penculikan Soekarno-Hatta. Alasan pertama yaitu karena letaknya yang berada di pedalaman. Lokasi Rengasdengklok tidak dekat namun tidak terlalu jauh juga dari pusat ibu kota. Maka dari itu, Rengasdengklok dinilai sebagai tempat yang tepat untuk mengamankan Soekarno-Hatta.

Tapi, kalau cuma karena letaknya yang di pedalaman, bukankah banyak wilayah lain yang bisa dipilih? Lalu, mengapa golongan muda memilih Rengasdengklok? Ternyata, hal ini ada kaitannya dengan alasan politis dalam skenario penculikan dua tokoh bangsa, Soekarno-Hatta.

Sebelum penculikan dilakukan, Sutan Syahrir yang kala itu sudah lebih dulu mendengar kabar kekalahan Jepang langsung bergegas meneruskan berita tersebut kepada para golongan muda. Digelarlah sebuah rapat di Laboratorium Mikrobiologi di Pegangsaan Timur, Cikini, yang menghasilkan keputusan untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Laboratorium Mikrobiologi UI Cikini, tempat perundingan golongan muda untuk mendesak pelaksanaan proklamasi kemerdekaan Indonesia. Sumber: Bintoro Hoepoedio

Darwis dan Wikana merupakan perwakilan dari golongan muda yang diberi amanah untuk meneruskan hasil keputusan tersebut kepada Soekarno dan Hatta. Namun demikian, keputusan tersebut ditolak, dengan alasan bahwa proklamasi kemerdekaan Indonesia tidak bisa dilakukan dengan gegabah dan harus menunggu sidang PPKI dilaksanakan.

Mengetahui penolakan tersebut, para golongan muda menjadi geram dan tentu saja tidak kehabisan akal. Dilakukanlah pertemuan kedua yang diantaranya dihadiri oleh Shodanco Singgih, salah satu pemuda yang merupakan anggota PETA. Pada pertemuan kedua inilah skenario penculikan dirancang dan langsung diselenggarakan, dengan Shodanco Singgih yang dipilih sebagai pemimpin dalam penculikan tersebut.

PETA merupakan kesatuan militer yang dibentuk oleh Jepang di Indonesia. Pembentukan PETA oleh tentara militer Jepang ini dimaksudkan untuk menghimpun tenaga militer rakyat Indonesia yang bersifat sukarela melalui pendekatan yang nasionalis. PETA sendiri merupakan singkatan dari Pembela Tanah Air.

Tidak semua tentara PETA akhirnya tunduk pada arahan tentara Jepang, salah satunya Shodanco Singgih. Shodanco Singgih yang pro pada proklamasi kemerdekaan Indonesia tanpa menunggu arahan Jepang, sangat mendukung upaya para golongan muda lain, termasuk melaksanakan penculikan Soekarno-Hatta agar terhindar dari pengaruh Jepang di Jakarta. Shodanco Singgih dalam hal ini juga didukung oleh elemen tentara PETA lain yaitu Shodanco Latief Hendraningrat.

Tersebutlah Rengasdengklok, salah satu tempat terpencil di luar Jakarta, yang masih merupakan bagian dari wilayah kekuasaan militer milik PETA. Di tempat tersebut pula terdapat markas milik PETA sebagai penanda dari wilayah yang dikuasainya.

apa makna peristiwa rengasdengklok bagi proklamasi kemerdekaan
Peristiwa Rengasdengklok Sumber: wikipedia.org

Begitulah hubungan-hubungan yang saling berkaitan dalam politik pemilihan Rengasdengklok sebagai lokasi penculikan dua tokoh bangsa, Soekarno-Hatta.

Apa Makna Peristiwa Rengasdengklok bagi Proklamasi Kemerdekaan yang Dapat Kita Renungkan?

Peristiwa Rengasdengklok memberi makna semangat kemerdekaan yang ada dalam diri bangsa Indonesia. Kobaran semangat yang begitu luar biasa dalam diri para golongan muda memunculkan adanya desakan untuk segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia.

Coba bayangkan jika peristiwa Rengasdengklok tidak terjadi, menurut Teman Cerita, kapan bangsa Indonesia akan memproklamirkan kemerdekaannya? Pastinya bukan tanggal 17 Agustus dong!

Selain itu, peristiwa Rengasdengklok juga dapat dimaknai sebagai semangat persatuan bangsa Indonesia. Sikap gotong royong yang ditunjukkan oleh para golongan muda dalam mendesak dua tokoh bangsa merupakan sikap yang perlu dicontoh oleh bangsa Indonesia, selama gotong royong yang dilakukan juga memang demi kepentingan negara Indonesia. Hal ini menunjukkan juga bahwa nilai pancasila ketiga Indonesia merupakan nilai yang memang perlu dijunjung, agar Indonesia tetap bersatu dan merdeka.

Jadi, walaupun “penculikan” kerap kali dipandang sebagai hal yang buruk, tapi dapat memberikan hal yang positif juga bagi bangsa Indonesia. Maka dari itu, kita sebagai generasi penerus bangsa, tetap harus menjaga kemerdekaan Indonesia; tak hanya melalui ucapan, namun sikap dan penanaman semangat kemerdekaan dalam diri, agar Indonesia dapat merdeka tanpa belenggu dari bangsa lain.

Nah, jika ada yang bertanya, “apa makna peristiwa rengasdengklok bagi proklamasi kemerdekaan?” jawabannya sudah tahu, ya, teman cerita!