Halo, teman cerita! Asoy geboy hiruk pikuk Ibu kota Indonesia yaitu Jakarta. Kamu tahu tidak jika Jakarta memiliki maskot? “Tahu dong, eh bentar apa ya?” Nah, untuk mengingatkan bagi kamu yang suka lupa-lupa ingat tentang maskot kota Jakarta, kali ini skalacerita akan membahasnya.
Sebelum menyelam lebih dalam, teman cerita harus tahu dulu pengertian dari maskot. Maskot merupakan bentuk atau benda yang dapat berupa seseorang, binatang ataupun objek lainnya, loh. Maskot sendiri dianggap dapat membawa keberuntungan dan menyemarakkan dalam suatu lembaga atau acara.
Maskot pada umumnya dapat mewakilkan kepada masyarakat luas seperti sekolah, universitas ataupun pengembangan atas suatu produk, loh. Oh iya, setiap maskot yang dibuat dan disetujui, biasanya akan disematkan nama panggilan yang sesuai dengan karakternya.
Ibu kota Jakarta tercinta kita ini tentunya memiliki maskot yaitu Elang Bondol dan Salak Condet. Kok bisa dua itu? Penasaran? Yuk, kita menyelam lebih dalam lagi.
Elang Bondol Maskot Kota Jakarta
Penetapan Elang Bondol sebagai maskot atau identitas DKI Jakarta tertera pada Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 1796 tahun 1989.

Elang Bondol merupakan jenis burung yang hidup di wilayah DKI Jakarta ini termasuk hewan langka serta penyebarannya terbatas, loh. Mereka biasanya terdapat di gugusan Kepulauan Seribu. Elang Bondol ini memiliki penampilan yang menarik, kemampuan yang sangat prima, dan mempunyai ketajaman dalam mencari mangsa.
Oh iya, ada opini menarik nih. Menurut Jakarta Animal Aid Network, burung Elang Bondol ini bisa menjadi indikator kebersihan di suatu wilayah, loh. Menurut kamu Jakarta termasuk wilayah yang bersih, tidak?
Salak Condet Maskot Kota Jakarta
Maskot DKI Jakarta yang kedua adalah Salak Condet. Penetapannya sebagai bersamaan dengan penetapan Elang Bondol juga.

Salak condet merupakan tanaman asli atau endemik yang tumbuh di DKI Jakarta dan termasuk ke dalam jenis yang langka. Penyebaran Salak Condet juga terbatas hanya pada Kelurahan Balekembang, Kawasan Cagar Budaya Condet, Jakarta Timur.
Sekitar tahun 1080-a, pohon Salak Condet mendominasi kebun milik warga yang tersebar di kawasan Condet, yakni Kelurahan Balekembang, Batuampar, Gedong dan tengah. Namun pada tahun 1990-an, wilayah tersebut menjadi titik arus urbanisasi yang deras ke Ibu kota hingga mendorong masifnya alih fungsi lahan menjadi sebuah kawasan permukiman. Sayang sekali ya, teman cerita.
Elang Bondol dan Salak Condet serta Harapan Jakarta
Teman cerita, pemilihan Elang Bondol dan Salak Condet sebagai maskot kota Jakarta tidak semata-mata asal pilih dan tidak memiliki tujuan.
Pemilihan tersebut didasarkan atas kekhasannya yang hanya ada di Jakarta. Pemilihannya bertujuan untuk meningkatkan rasa ikut memiliki dan menanamkan kebanggan terhadap kedua maskot tersebut, dan membangkitkan kesadaran masyarakat dalam upaya pelestarian kebudayaan. Selain itu, sebagai sarana dalam meningkatkan promosi, dan juga sarana mendorong perkembangan industri di Jakarta.
Teman cerita, sudah tahu dan ingat apa maskot Jakarta, kan? Kalau sudah, jangan lupa untuk terus mengingatnya. Siapa tahu, saat kamu di jalan tiba-tiba ada yang menanyakan tentang maskot ibu kota kita. Semoga Elang Bondol dan Salak Condet akan selalu lestari sebagai Maskot Kota Jakarta.
Baca Juga: Orang Mardijker Kampung Tugu, Jakarta