Halo teman cerita! Kemerdekaan Indonesia diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus tahun 1945, tentu hal tersebut dilakukan secara terbuka untuk diketahui oleh khalayak luas yaitu Bangsa Indonesia sendiri maupun bangsa lain dengan menyebarkan informasi proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Penyebaran informasi kemerdekaan Indonesia memerlukan media pendukung dalam penyebarluasan informasi kemerdekaan tersebut. Teman cerita penasaran media apa saja yang dijadikan untuk menyebarluaskan berita kemerdekaan Indonesia? Simak selengkapnya yuk!
Radio
Radio merupakan teknologi yang sudah berkembang sebelum kemerdekaan Indonesia yang berfungsi dalam pengiriman sinyal melalui gelombak elktromagnetik. Sejarah radio bermula di Inggris dan Amerika serikat, dalam buku Radio’s Conquest of Space dituliskan bahwa radio dimulai pada tahun 1802 oleh Dane, yaitu ditemukannya suatu pesan dalam jarak dekat melalui alat sederhana berupa kawat beraliran listrik, lalu pada tahun 1865 James Maxwell berkebangsaan inggris berhasil menemukan rumus-rumus yang mewujudkan gelombang elektromagnetik, yakni yang digunakan radio dan televisi.

Di Indonesia radio sudah digunakan oleh koloni dalam berkomunikasi, pada tanggal 17 Agustus 1945 yang merupakan hari kemerdekaan Indonesia, tokoh bernama Syahrudin berhasil memasuki Radio Hoso Kanri Kyoku (sekarang radio Republik Indonesia) pada malam hari dan berhasil menyiarkan teks proklamasi yang disiarkan oleh M. Yusuf Ronodipuro, Bachtiar Lubis, dan Suprapto.
Surat Kabar
Sehari setelah bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya yaitu pada tanggal 18 Agustus 1945 surat kabar Soeara Asia terbit di surabaya dan Tjahaya terbit di Bandung merupakan surat kabar pertama yang menginformasikan berita proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Saat itu Jepang melarang media untuk memuat tentang pergerakan dan proklamasi kemerdekaan, tetapi para pemuda berjuang melalui pers seperti Adam Malik, Sayuti Melik, Sutan Syahrir, B.M djah, dan Ki Hajar Dewantara. Di waktu berikutnya Otto iskandardinata, Ratulangi, Iwan Kusuma terus menyebarkan peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia, penerbitan harian jawa pada 20 Agustus 1945 hampir sepenuhnya memuat berita proklamasi kemerdekaan Indonesia dan Undang-undang dasar Negara Republik Indonesia.
Kantor Berita
Kantor berita Yoshima (Antara), pada hari yang sama saat proklamasi kemerdekaan Indonesia yaitu 17 Agustus 1945 tepatnya pukul 18.20 wartawan Yoshima syahrudin berhasil menyampaikan salinan proklamasi kepada Daidan B. Palanewen. Selanjutnya teks proklamasi tersebut diberikan kepada F. Wus yang merupakan seorang petugas telekomunikasi di kantor berita tersebut untuk segera diudarakan.

Peristiwa tersebut membuat Jepang sempat masuk dan marah-marah setelah mengetahui yang diberitakan merupakan proklamasi kemerdekaan Indonesia telah tersiar ke luar melalui udara, bahkan saat itu meminta untuk menghentikan pemberitaan tersebut. Nasi sudah jadi bubur ya sudah terlanjur! hehehe
Nah teman cerita sudah tahu kan media penyebaran informasi yang sangat berjasa dalam mendukung penyebaran informasi kemerdekaan Indonesia. Sungguh luar biasa perjuangan memproklamasikan kemerdekaan dalam penyebarluasan beritanya, tidak seperti saat ini sangat mudah dalam menyebarkan informasi-informasi terupdate dengan cepat. Teman cerita selalu ingat kan untuk menggunakan media saat ini dengan bijak untuk bajik pada setiap insan!