Halo teman cerita! kalian tau ga sih Taman Mini Indonesia Indah atau yang biasa di singkat TMII merupakan sebuah taman yang dibuat untuk merepresentasikan keberagaman Indonesia. Nah, karena Indonesia memiliki keberagaman sangat dinamis ini TMII dapat disebut juga sebagai taman budaya. Aspek apa saja sih yang ditonjolkan oleh TMII untuk melanggengkan sebutan Taman Budaya tersebut, penasaran? mari menyelam dalam tulisan skala kali ini…

Taman Budaya ya Taman Mini Indonesia Indah (TMII)
Taman mini Indonesia Indah didirikan oleh mendiang Ibu Negara, Ibu Tien Soeharto yang berlokasi di wilayah Jakarta Timur. Taman Mini dibangun dan berfungsi sebagai wadah untuk generasi-generasi penerus di Indonesia dapat mengenali serta mempelajari berbagai keberagaman di Indonesia seperti suku, adat istiadat, dan kepercayaan.

Proyek pengerjaan Taman Mini dimulai pada tahun 1971. Empat tahun kemudian, pada tahun 1975, Taman Mini Indonesia Indah dibuka untuk pertama kalinya. Dibangun di lahan seluas 425 hektar, sebuah danau buatan dengan miniatur dari kepulauan Indonesia menjadi pusat dari Taman Mini.Pengenalan dan mempelajari keberagaman Indonesia direalisasikan melalui berbagai macam media yang tersedia di Taman Mini Indonesia, pada awal pendiriannya itu terdapat 27 anjungan daerah didirikan untuk menampilkan 27 provinsi yang ada di Indonesia. Di dalam anjungan tersebut, dapat ditemukan berbagai informasi mengenai provinsi tersebut, manekin dengan busana tradisional, artefak-artefak budaya, cinderamata dan lain-lain.

Setiap anjungan yang berada di Taman Mini Indonesia Indah dilengkapi juga dengan teater kecil (teater terbuka maupun tertutup). Selain anjungan daerah, juga terdapat berbagai tempat ibadah, ruang serbaguna, taman burung, taman bunga, aquarium, teater IMAX (keong mas), istana anak-anak dan 20 museum. Kereta gantung juga disediakan bagi para pengunjung untuk menikmati kompleks Taman Mini dari pandangan yang lebih tinggi.
Taman Mini sebagai Museum Terbuka
Hitchcock (1998) mengatakan jika Taman Mini juga termasuk sebagai museum terbuka (open-air-museum). Umumnya masyarakat Indonesia mengenal museum sebagai ruang tertutup yang menyimpan artefak atau benda-benda bersejarah lainnya. Museum dengan konsep terbuka sebenarnya juga ada tetapi istilah tersebut belum dikenal banyak oleh masyarakat Indonesia.

Fungsi utama museum adalah sarana edukasi dan fungsi ini merupakan alasan utama museum. Tujuan pendirian Taman Mini Indonesia Indah ini memiliki tujuan utama pendidikan, maka sangat tepat apabila Taman Mini dikategorikan sebagai museum terbuka.
Taman Mini telah menjadi salah satu tempat yang harus dikunjungi oleh anak-anak Indonesia. Salah satu buku terbitan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menggambarkan seorang siswa mengadakan kunjungan ke Taman Mini. Di Taman Mini para siswa dapat melihat berbagai objek budaya yang sebelumnya hanya dapat dilihat di foto sebelumnya, seperti mini Borobudur misalnya atau Rumah Gadang dan lain sebagainya. Hal ini menunjukan, walaupun menuai berbagai kontroversi, Taman Mini sudah memiliki tempat tersendiri bagi masyarakat Indonesia.
Seperti telah dijelaskan juga bahwa untuk menarik minat pengunjung, museum sekarang ini tidak hanya fokus pada fungsi edukasi tetapi juga untuk rekreasi. Tidak jarang museum memadukan antara fungsi edukasi (education) dan hiburan (entertainment) menjadi sebuah konsep postmodern: edutainment.
Pada perkembangannya saat ini, Taman Mini telah mengubah salah satu anjungan, yaitu anjungan Timor Timur menjadi Museum Timor Timur, menambahkan jumlah anjungan daerah, sesuai dengan perubahan jumlah provinsi di Indonesia, menambah tempat ibadah dan beberapa fasilitas lainnya seperti penginapan, kolam renang, area outbound anak-anak dan lain-lain.
Nah teman cerita sudah tau kan Taman Mini selain menjadi taman budaya juga bisa dikatakan sebagai museum dengan konsep terbuka yang ada di Indonesia. Masih penasaran dengan Taman Mini? kalian bisa langsung berkunjung ke sana…
Sumber:
Hitchcock, M. (1998). Tourism, Taman Mini and national identity. Indonesia and the Malay World, 26(75), 124-135.
Hooper-Greenhill, E. (1994). Museum education. Dalam E. Hopper-Greenhill (ed.), The educational role of the museum. London: Routledge.